Senin, 29 Desember 2014

Berenang Bersama Ikan

Ya, sudah saya katakan bahwa acara utama perjalanan ini adalah pergi snorkelling di Pulau Weh. Sejak pagi saya sudah antusias untuk berenang bersama ikan, namun sejak pagi hujan menerpa wilayah ini, hujannya tidak terlalu deras tapi tahan lama. Kata orang hotel, hujan tidak mempengaruhi ada atau tidaknya ikan di laut, kami harus berangkat karena ‘the show must go on’. Kami memulai dari pantai di Pulau Rubiah yang terletak di seberang pantai Iboih, berganti baju dan menyiapkan tas maka kami sudah siap berangkat. Tapi karena kaki eyang bengkak karena terlalu banyak jalan maka eyang terpaksa tinggal di hotel, jadi tinggal saya, Mba Tika, Bude Ira dan Pakde Sonny.


Mencari Keindahan di Ujung Barat

Sekarang sudah semester 2 di kelas 3 SMP, selangkah menuju Ujian Nasional dan masuk SMA, kini liburan yang lama dinantikan telah datang memberikan inspirasi baru untuk cerita. Di libur akhir tahun ini, keluarga Bude Ira telah merencanakan suatu liburan yang luar biasa, menjelajah ujung Indonesia untuk mencari keindahan bawah laut, kami akan pergi snorkelling di Pulau Weh. Saya bahagia bukan main mendengar kabar ini karena adalah pengalaman pertama kali, hebatnya eyang akan ikut bersama kita. Artinya berlima; Saya; Bude Ira; Pade Sonny; Mba Tika; dan eyang, tanggal 21 Desember ’14 kami berangkat dari Jakarta dengan Lion Air.

Memandang laut dari Iboih Inn


Jumat, 25 Juli 2014

Hari-Hari Awal Remaja Masjid

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Para pembaca, saya kali ini akan berbagi pengalaman saya menjadi anggota remaja masjid. Beberapa hari yang lalu, saya bergabung menjadi remaja masjid Al Faizin, rawamangun. Saya pikir akan menjadi kesempatan yang baik bagi saya untuk beramal baik, mendapat teman baru dan mengisi catatan Labscare saya. Kami berada dalam bimbingan Ustad Yasin yang juga aktif dalam organisasi Qur’anic generation untuk remaja, dan bertanggungjawab kepada pengurus masjid lainnya. Kami menentukan susunan: Kak Yusuf Farhan sebagai ketua, Kak Asca sebagai sekretaris, Saya dan Adonis sebagai bendahara,  Zaky dan Zalva sebagai bagian Hubungan Masyarakat.

Penugasan pertama kami tidak lama setelah Remaja Masjid dibentuk, yakni ikut berpartisipasi dalam memberikan santunan kepada anak yatim.

Kamis, 15 Mei 2014

Wisata Alam (1)

Sabtu-Minggu lalu (10-11 Mei) saya diajak jalan-jalan refreshing bersama keluarga Bude Ira, katanya dalam rangka refreshing setelah sepupu saya Tika selesai UN SMP dan ulang tahun Bude Ira. Kebetulan seminggu selama Ujian Nasional SMP saya hanya bengong dirumah saja, jadi ajakan jalan-jalan itu terasa menyenangkan sekali. Saya tanya Bude Ira, mau kemana? Ke Pangalengan, Bandung. Acara utamanya rafting dan jalan-jalan di kebun teh, wah, ini pengalaman pertama rafting, rasanya makin seru saja. Kali ini hanya saya dan keluarga Bude Ira yang ikut, jadi rasanya lebih leluasa.

Sabtu pagi, saya dijemput naik Innova yang dikendarai Pade Sonny, pertama kalinya saya sudah siap duluan sebelum rombongan. Perjalanannya lama, naik jalan tol ada sekitar 3 jam lebih, Pangalengan ada di daerah gunung, suasananya dingin sedangkan kota Bandung panas. Panduan jalannya adalah print-an dari google maps yang isinya Turn right, Turn left, Slight left dsb. Petunjuknya sesat, jadi kami tanya orang dan mengecek peta lagi. Jam 11 kami sampai di Hotel Citere dan katanya belum ada kamar, jadi kami taruh koper dan pergi rafting dulu :D


Tempat raftingnya di Situ Cileunca, naik mobil kurang dari setengah jam. Situ Cileunca itu sebuah danau besar sekali yang airnya dibendung menjadi sungai untuk kita rafting ini, airnya tidak ada sampah tapi tidak bisa dibilang begitu bersih juga. Karena hanya berempat, kami start bersama rombongan lain, hotel menyediakan paket rafting dengan rombongan hingga 40 orang. Perahu dibawa ke danau dan kami latihan mendayung sampai tiba di sungai, ternyata mendayung itu sangat berat (buat saya) berat dan tekniknya yang masih salah. Ada lagi briefing apabila mendekati sebuah jeram, pada aba-aba BUM! Semua duduk jongkok di dasar kapal, kalau tidak nanti jatuh.

Di bendungan, perahu karet dibawa menyebrang jalan, turun bukit, dan masuk ke sungai. Pade Sonny sudah prepare dengan kacamata dan topi renangnya duduk dengan mantap didepan, saya dan Mba Tika duduk ditengah, dan Bude Ira duduk dibelakang. Instruktur kami namanya Kang Jawa (aneh?) duduk diujung-ujung kapal mendayung jaga-jaga kalau yang didepan mendayungnya ngasal. Tiga detik mendayung langsung aba-aba BUM! semua buru-buru jongkok di lantai perahu, timing-nya beda-beda, tiba-tiba langsung air semua.


Sungainya memiliki 17 jeram, yang paling besar namanya Jeram Domba dan Jeram Sapi(?) tak lama setelah waktu tenang tiba-tiba jeram lagi, kali ini jatuhnya miring, Pade Sonny dengan kacamata renang menyaksikkan detik-detik jeburan (mantap) sementara saya minum air kali. Jeram Sapi datang,  jatuhnya ada mungkin tiga kali sampai-sampai fotonya cuma cipratan air, mau nafas malah disemprot air, kali ini Mba Tika juga ikut minum air kali. Setelah jeram, lebih banyak batu di kali muncul sampai perahu tersangkut dan harus jingkrak-jingkrakan di perahu agar bisa lepas.





Benar-benar pengalaman yang heboh, tapi karena ada Bude Ira ikut, Kang Jawa jadi main aman, rombongan start kita ada yang merasa kurang basah sampai berenang dulu saat sampai. Setelah itu mandi dan makan, makan di warung pinggir danau, makanannya berlimpah, rasanya standar tapi entah kenapa ludes semua. Sambil makan kita belanja, dilayani pedagang kaki lima yang mampir jualan stroberi, permen dan dodol susu. Oleh-olehnya segala sesuatu yang ada susu, tapi entah pengalengan susunya dimana....

Wisata alam (2)

....Selesai, kami kembali ke hotel dan ternyata kamarnya masih belum bersih, maka pergilah dulu ke kebun teh malabar. Diatas sana kanan kiri isinya tanaman teh semua, ada yang gembira lihat-lihat pucuk teh, kita sempat mampir ke makam pendiri kebun teh ini K.A.R. Boscha. Diatas lagi, ada penginapan Wisma Malabar officenya rumah kuno, katanya rumahnya Bosscha, dalamnya ada perapian, kursi dan piano tahun 1837 (masih fungsi), saya dan Mba Tika main-main piano dulu sambil disuguhi teh, rasanya enaak. Kembali ke hotel, tidur siap-siap untuk morning walk di kebun teh.

Kebun teh Malabar

Makam K.A.R Boscha




di Wisma
Paginya kami berangkat lagi ke kebun teh Malabar, taruh mobil di Wisma Malabar dan mulai jalan jam 7. Jalannya diantara kebun teh, masih pagi jadi embunnya membanjiri kaki, dan saya pakai sandal gunung. Pemandangannya indah, sepi hanya penduduk sekitar yang mondar-mandir, dan ajaibnya ada SD dan SMP di daerah kebun teh itu, letaknya dekat lereng gunung dan adeem. Setelah jalan jauh akhirnya muncullah di sebelah makam Boscha, sekarang mengikuti jalan aspal ke wisma, Lelah sekali perjalanan 1,5 jam muter-muter kebun teh, tapi asyik, lagi-lagi main piano dan minum teh.

Dari atas Gunung Nini

Atas saran orang hotel agar bisa melihat pemandangan yang baguus, kita naik mobil ke Gunung Nini, gunungnya paling tinggi, jalannya batu dan tidak dipagari. Pelan-pelan Pade mengendarai Innova naik keatas gunung, di tanjakan sempit tiba-tiba Jebret! Mobil menabrak dan selip. Panik, kaget, berhenti dulu, keluar dan naik lagi pelan-pelan. Di puncak ada antena radio, dan sebuah saung yang sangat tua. Dan benar, pemandangannya sangat indah, jauh lebih indah apabila melihat wallpaper windows XP bliss. Segala keinginan memotret terpenuhi, kami turun gunung dan check out dari hotel.


Jalan pulang lebih ramai daripada berangkat tapi lancar, kami berhenti makan di restoran Kampung Sawah yang besarnya minta ampun padahal di antah berantah yang sampai punya penginapan. Jalan lagi dan berhenti di rest area, melanjutkan dan sampai rumah. Dua hari tersebut pengalaman yang hebat, arung jeram pertama kalinya, dan jalan-jalan santai di kebun teh. Seru sekali, terimakasih untuk keluarga Bude Ira :D

Minggu, 09 Maret 2014

Lenovo SHAREit, berbagi tanpa batas

Lenovo dalam Mobile World Congress 2014 meluncurkan berbagai aplikasi seri DOit apps, diantaranya SHAREit, SYNCit, SECUREit, SNAPit camera dan SEEit gallery. Saya akan membahas aplikasi SHAREit karena paling berguna bagi saya dalam berbagi file. SHAREit merupakan aplikasi untuk mentransfer file, video, foto dan musik untuk perangkat Android. Saya menggunakan aplikasi SHAREit untuk Android.


SHAREit dapat mentransfer file dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada bluetooth dan tanpa hambatan. SHAREit berfungsi tanpa memerlukan koneksi bluetooth, 3G atau sambungan ke WiFi. Menurut pengamatan saya, aplikasi SHAREit menggunakan wireless hotspot yang dibuat pengirim dan penerima, karena hanya ada pengirim dan penerima maka jalur koneksinya bebas hambatan.
Cara penggunaanya, dari yang akan mengirim file memilih “Send”, pilih file mana saja yang ingin ditransfer dan pilih “Next”. Sang penerima tinggal memilih “Recieve”. Pada layar pengirim akan terlihat perangkat yang siap untuk menerima, pilih dan file akan ditransfer.

Selain itu SHAREit mensupport group transfer file hingga 5 orang dalam satu grup. Ada juga fitur Overall Transfer untuk mentransfer seluruh file dari smartphone lama ke smartphone baru.


Walaupun dibuat Lenovo, SHAREit dapat digunakan untuk semua perangkat Android. Saya mencoba transfer file antara smartphone Lenovo dan Iconia tab Acer, file dapat ditransfer dengan cepat. Ada versi SHAREit untuk PC, tapi mungkin kurang kompatibel dengan Windows 8. SHAREit dapat anda install dari Google Play Store dengan mengetik nama aplikasi SHAREit.


Selasa, 25 Februari 2014

Selasa, 04 Februari 2014

Latihan Photoshop 3

Ini hasil latihan TIK ke-3 dengan Photoshop
 
Gambar asal:
 
 
Sesudah di Photoshop:

Selasa, 28 Januari 2014

Latihan Photoshop 2

Tomat, sebelum
Tomat, sesudah

Jaket, sebelum
Jaket, sesudah

Kebun Teh, sebelum
Kebun Teh, sesudah

Sayur mayur, sebelum
Sayur mayur, sesudah




Rabu, 22 Januari 2014

Editing CorelDRAW dan Photoshop

Ini beberapa hasil karya dan editan saya menggunakan CorelDRAW dan Photoshop. Sebagian saya buat sendiri iseng-iseng dan sebagian lagi untuk tugas dan promosi


Rabu, 08 Januari 2014

Labbaik Allahuma Umratan

Minggu, 22 Desember 2013,  Acara utama dari perjalanan ini telah tiba. Yang telah kami tunggu, tujuan utama kami kemari. Sampailah juga waktunya untuk kami Umrah, perasaan senang dalam hati dan batin menghampiri. Sehari sebelum berangkat, kami mengadakan briefing di hotel tentang tata cara dan urutan ibadah Umrah.

Di Jakarta juga sudah ada manasik Umrah dari tour kami, Patuna. Di Madinah ini, kami hanya diingatkan kembali.  Yang berbicara adalah Ustad Mustafa, orangnya ramah dan memakai peci kupluk sepanjang perjalanan

Kami berangkat dari hotel mengenakan pakaian ihram, dan saya sempat selfie bersama bapak saya dengan pakaian ihram. Pertama ialah mengambil miqat dari masjid Bier Ali untuk berniat umrah, lafaznya ialah “Labbaik Allahuma Umratan”  yang artinya saya datang memenuhi panggilan –Mu Ya Allah untuk Umrah.  Dan mengganti  pakaian ihram menjadi bahu kanan terbuka untuk persiapan tawaf

Minggu, 05 Januari 2014

Muslim juga punya tahun baru

Baru saja pagi shubuh ini saya dan bapak mandatangi acara ceramah shubuh di masjid dekat rumah (Al Faizin) yang penceramahnya adalah Prof. Dr. Muchtaruddin Nasim. Ceramahnya membahas hadits dan Al Qur'an tentang macam macam hal. Ketika sesi tanya jawab, jamaah dipersilahkan bertanya apa saja kalau itu berkaitan dengan Islam. Kebetulan bapak saya bertanya.

Bapak bertanya kepada ustad, bagaimana hukumnya perayaan tahun baru Masehi bagi umat muslim, apakah perlu dirayakan? Disini ustad Muchtaruddin mulai bercerita.

Suatu saat Umar bin Khattab mendapatkan surat (saya lupa dari siapa) yang kop suratnya unik, tulisannya Yaman, tanggal 5. Tidak ada bulan atau tahunnya. Umar tidak merasa tersinggung atas surat ini, ia sadar bahwa sang pengirim surat ini ingin umat muslim untuk memiliki tanggal sendiri, tidak mengikuti umat Yahudi yang memiliki kalender Masehi.

Jumat, 03 Januari 2014

Masjid Pertama

Lanjut cerita mengenai perjalanan Umrah, esok harinya, Sabtu 21 Desember 2013 rombongan kami melakukan ziarah ke Masjid Quba, kebun kurma, Jabal Uhud dan Jabal Magnet. Kami rombongan bus 4 berangkat, dalam perjalanan menuju Masjid Quba, kami melewati bagian belakang Masjid Nabawi. Tanah yang amat sangat luas, yakni ratusan kuburan para sahabat nabi yang memperjuangkan agama Islam, berjuang sampai akhir hayat. Sambil juga melihat kanan kiri, tidak ada rumput. Bus juga melewati masjid Jum’at, Masjid ini digunakan oleh Rasulullah untuk shalat Jum’at ketika pertama kali sampai Madinah.

Perlu tahu, Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun Rasulullah ketika sampai di Madinah, yang setelah itu dibangun Masjid Nabawi. Masjid Quba warnanya putih, besar (apalagi lapangan parkirnya), dan banyak yang jualan. Katanya Ustad Muslim yaa (dari hadits), barangsiapa yang dari rumahnya telah bersuci dan berwudhu lalu shalat Tahiyatul Masjid di Masjid Quba, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala Umrah. Jadi saya sudah berwudhu dari hotel, lalu shalat Tahiyatul masjid, artinya walaupun saya cuma ikut Umrah sekali pahalanya dapat dua.