Rabu, 28 September 2022

JKT48 Was Wrong, Aku Takut pada Luka dan Sakit

Setelah kurang lebih 4 tahun, saya membuka kembali halaman blogspot yang sangat saya cintai dan banggakan ini, ya ini merupakan influence dari guru SMP saya. Saya melihat banyak sekali perjalanan yang telah saya lalui dan saya tuliskan di blog ini, rasanya saya sudah bertambah dewasa, tapi apakah benar begitu? Dalam 4 tahun yang tak tertuliskan ini, saya melalui timeskip fase kehidupan saya sebagai mahasiswa, yang mungkin akan saya ceritakan di lain kesempatan. Disini saya ingin bercerita sedikir mengenai kedewasaan dan sejauh apa saya telah menjalani proses kedewasaan tersebut sampai saat ini.

Senin, 25 Juni 2018

Hari-Hari Akhir Remaja Masjid(?)

Tahun 2014 saya bergabung dengan remaja masjid, 4 tahun setelahnya saya baru membaca kembali tulisan blog saya berjudul “Hari-Hari Awal Remaja Masjid” dan akan menuliskan “Berakhirnya Hari-Hari Menjadi Remaja Masjid”. Organisasi kami ini akhirnya dinamai AM-MAL (Anak Muda Masjid Al Faizin) yang doanya menjadi organisasi kerohanian islam beranggotakan anak muda yang akan membawa manfaat dan memakmurkan masjid.
Kami tidak menjadi organisasi yang ‘terorganisir’ selama 4 tahun saya menjabat ‘ketua’ tidak ada perubahan yang terjadi karena kurangnya keseriusan para anggota dalam menjalankan tujuan Bersama.
Terdengar menyedihkan? Nyatanya cerita yang ingin saya bagikan adalah cerita bahagia, karena jujur saja remaja-remaja masjid ini telah memberikan perubahan besar dalam hidup saya!

Rabu, 17 Februari 2016

The Martian

Kru Ares 3 sedang menjalani misi 31 sol di Mars, semua penelitian dan penjelajahan lancar sampai tiba-tiba bertiuplah badai pasir yang sangat parah dan mengharuskan mereka menggagalkan misi dan meninggalkan Mars. Mark Watney, salah satu dari keenam kru tersebut sedang tidak mujur, ia mengalami kecelakaan dan terpisah dari rekannya saat perjalanan ke pesawat dan rekan-rekannya mengira dia sudah mati. Sendirian di sebuah planet, kecil harapan bagi Mark untuk diselamatkan.

Kamis, 25 Juni 2015

Al Fatih 1453: Battle of Varna - Kisah Sang Penakluk

Muhammad Al Fatih adalah orang yang dijanjikan rasul untuk menaklukkan Konstantinopel. Telah beberapa generasi sultan telah mencoba menaklukkan benteng raksasa itu, tetapi dialah yang memiliki kekuatan fisik, akal, dan iman yang berhasil menundukkan benteng Konstantnopel yang gagah. Buku biografi Muhammad Al Fatih yang populer ditulis oleh ustad Felix Siauw berjudul: “Muhammad Al Fatih 1453” sudah sukses menambah wawasan banyak orang dengan cara penyampaian Felix Siauw yang khas. Supaya lebih banyak orang membaca mengenai sejarah islam, maka dicetaklah seri buku baru, bukan buku, namun Komik. Komik ini ber-seri, seri yang saya ulas adalah: “Al Fatih 1453: Battle of Varna”.




Berawal di Edirne, ibukota Turki Utsmani tahun 1432, lahirlah ke dunia seorang bayi laki-laki dari Sultan Murad II dan Huma Hatun bernama Mehmed. Mehmed dibesarkan dengan cita-cita untuk menaklukkan konstantinopel, cita-cita ini sangat mulia karena merupakan janji Rasulullah, impian sultan-sultan sebelumnya, apalagi didorong dengan semangat Ghazi, semangat pahlawan yang berjuang menyebarkan agama Islam. Kota Konstantinopel menjadi penghubung dua samudra dan dua benua, kota yang berdiri ribuan tahun karena pertahanannya yang luar biasa, berada di tengah laut yang deras, serta dilindungi tiga lapisan tembok yang terbesar tingginya 10 meter. Mehmed dididik di kota Amasya, tempat berbagai pemimpin belajar, selain itu ia menempa keahliannya dalam berpedang, memanah, dan menguatkan imannya kepada Allah, terus memohon agar Allah mengizinkannya menaklukkan Konstantinopel.


Akan tetapi, perjalanan Mehmed tidak selalu mudah, ia sempat kehilangan semangat sepeninggal saudara-saudaranya. Seluruh kerajaan dalam keadaan berduka, namun Syeikh Aaq Syamsuddin tetap menghibur dan menyemangati Mehmed agar meneruskan cita-cita saudaranya. Mehmed menjadi semakin terpacu untuk menjadi pemimpin hebat dan meningkatkan iman dan mempelajari keahlian-keahlian baru.

Sementara di suatu negeri di Eropa, raja Polandia-Hungaria Vladislaus dan penasihat militernya John Hunyadi bersatu membangun kekuatan. Mereka pemimpin yang cerdas dan kejam, menguasai angkatan perang bersenjata, dan yang dipikirannya adalah menyingkirkan musuh tuhan, orang-orang Turki Utsmani dari muka bumi. Mereka memaklumkan Perang Salib terhadap Turki Utsmani, bangsa Turki mengalami kekalahan dan terpaksa menandatangani perjanjian damai di Szeged. Raja Vladislaus tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menghancurkan Turki Utsmani.


Di saat genting seperti itu, Sultan Murad II meneruskan tahtanya kepada Mehmed, akibatnya laporan mengenai kekacauan semakin banyak karena Menmed belum sepenuhnya matang untuk menjadi seorang Sultan. Raja Vladislaus bergegas mengumpulkan pemimpin-pemimpin Eropa untuk menjalankan perang suci terhadap Turki Utsmani, kapal-kapal pun dierahkan untuk memblokade sekitar Amasya. Mimpi Mehmed untuk menaklukkan Konstantinopel harus dibendung dulu, dengan keadaan bingung dan putus asa, ia menyurati ayahnya yang sibuk beribadah di Amasya. Mehmed meminta bantuan ayahnya dalam menghadapi ancaman yang sangat dekat, yakni pecahnya Perang di Varna, perang ini yang akan menjadi pembuka bagi Konstantinopel-

Kelebihan buku ini adalah ia mengemas sejarah Islam yang menarik tapi panjang dan sulit dimengerti menjadi sebuah komik penuh ilustrasi gaya “komik superhero” yang mudah dimengerti dan seru dibaca. Cover buku menarik untuk dilihat, apalagi isinya yang juga full color. Diantara cerita diselipkan ayat-ayat Al-Qur’an yang bersangkutan. Tulisannya besar dan mudah dibaca.

Kekurangan buku ini warna di latar tempat tertentu terlihat terlalu dominan sehingga agak mengganggu, dan tidak disediakan pembatas buku.


Kesimpulannya, buku ini saya sarankan dibaca untuk menambah pengetahuan sejarah Islam, setiap bagian dijelaskan dengan baik sehingga orang yang belum tahu Muhammad Al Fatih bisa mengerti. Ustad Felix Siauw memang pandai membuat buku Islam yang berbeda dari yang lain sehingga minat orang membaca buku Islam semakin tinggi.

Senin, 29 Desember 2014

Berenang Bersama Ikan

Ya, sudah saya katakan bahwa acara utama perjalanan ini adalah pergi snorkelling di Pulau Weh. Sejak pagi saya sudah antusias untuk berenang bersama ikan, namun sejak pagi hujan menerpa wilayah ini, hujannya tidak terlalu deras tapi tahan lama. Kata orang hotel, hujan tidak mempengaruhi ada atau tidaknya ikan di laut, kami harus berangkat karena ‘the show must go on’. Kami memulai dari pantai di Pulau Rubiah yang terletak di seberang pantai Iboih, berganti baju dan menyiapkan tas maka kami sudah siap berangkat. Tapi karena kaki eyang bengkak karena terlalu banyak jalan maka eyang terpaksa tinggal di hotel, jadi tinggal saya, Mba Tika, Bude Ira dan Pakde Sonny.


Mencari Keindahan di Ujung Barat

Sekarang sudah semester 2 di kelas 3 SMP, selangkah menuju Ujian Nasional dan masuk SMA, kini liburan yang lama dinantikan telah datang memberikan inspirasi baru untuk cerita. Di libur akhir tahun ini, keluarga Bude Ira telah merencanakan suatu liburan yang luar biasa, menjelajah ujung Indonesia untuk mencari keindahan bawah laut, kami akan pergi snorkelling di Pulau Weh. Saya bahagia bukan main mendengar kabar ini karena adalah pengalaman pertama kali, hebatnya eyang akan ikut bersama kita. Artinya berlima; Saya; Bude Ira; Pade Sonny; Mba Tika; dan eyang, tanggal 21 Desember ’14 kami berangkat dari Jakarta dengan Lion Air.

Memandang laut dari Iboih Inn


Jumat, 25 Juli 2014

Hari-Hari Awal Remaja Masjid

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Para pembaca, saya kali ini akan berbagi pengalaman saya menjadi anggota remaja masjid. Beberapa hari yang lalu, saya bergabung menjadi remaja masjid Al Faizin, rawamangun. Saya pikir akan menjadi kesempatan yang baik bagi saya untuk beramal baik, mendapat teman baru dan mengisi catatan Labscare saya. Kami berada dalam bimbingan Ustad Yasin yang juga aktif dalam organisasi Qur’anic generation untuk remaja, dan bertanggungjawab kepada pengurus masjid lainnya. Kami menentukan susunan: Kak Yusuf Farhan sebagai ketua, Kak Asca sebagai sekretaris, Saya dan Adonis sebagai bendahara,  Zaky dan Zalva sebagai bagian Hubungan Masyarakat.

Penugasan pertama kami tidak lama setelah Remaja Masjid dibentuk, yakni ikut berpartisipasi dalam memberikan santunan kepada anak yatim.