Kabupaten Sukoharjo, Solo adalah tempat tinggal bapakku
semasa kecilnya, sekarang masih menjadi tempat tinggal Mbah dan Pakde ku. Kami
berangkat dari Jakarta menuju Solo dengan pesawat Lion Air tanggal 2 Agustus
2013 pukul 07:20, perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam untuk sampai di
Bandara Adi Soemarmo, Solo. Kami di sambut hangat oleh Pakde Maryono, Bu de
Tari dan keponakanku Tristhan, yang menjemput kami di bandara. Apalagi ketika
sudah sampai di rumah Mbah, rasa kangen Mbah langsung terobati bertemu kami.
Kami pulang pada Lebaran H-5, jadi belum banyak yang datang ke Solo, baru kami
dan Pakde Giyanto dari Jakarta.
Pulang kampung kali ini memang tidak banyak jalan-jalannya,
karena kita tidak membawa mobil dan lebih diniatkan unutk silaturahim. Kami
pergi ke supermarket Luwes untuk membeli makanan dan peralatan rumah tangga
untuk Mbah, menjelang Lebaran orang-orang berbelanja memperebutkan
barang-barang murah, sehingga supermarket Luwes jadi sangat penuh. Setelah
Luwes, kami membeli oleh-oleh makanan kering di toko Era Jaya. Dan mencari baju
batik di Lumbung Batik sebelum kembali ke tempat Mbah.
Kami juga datang ketika masih bulan puasa, jadi kami ikut
merasakan sahur dan buka puasa di kampung. Lauknya sederhana tapi enak, nasi;
tahu/tempe; telor asin; ayam; sup bening. Waktu sahur dan buka puasa juga lebih
cepat 10 menit, jadi waktu bangun sahur harus menyesuaikan. Makan sahur dan
buka terasa lebih ramai ketika makan bersama.
Kami juga sempat jalan-jalan ke Jl. Slamet Riyadi untuk
kunjungan ke klinik kulit. Juga ke Hartono Mall di Solo baru yang baru dibuka,
Hartono Mall juga memiliki Hypermart, Electronic City, Matahari, dan Ace
Hardware. Karena Mall-nya bagus dan banyak diskon, mama sampai mengajak anggota
keluarga yang lain untuk ikut belanja. Aku juga pergi ke rumah sakit Dr. Oen
karena sakit batuk-pilek yang tak kunjung sembuh.
Sehari sebelum lebaran, kami semua gotong royong untuk
membuat masakan Lebaran nanti. Kami memasak Ketupat, Lontong, Opor ayam, Rawon,
Es buah dan banyak lagi. Semua di rumah Mbah ikut memasak, Apalagi Bu de Tini
dan Bu de Tari yang terus masak di dapur. Sampai jam 5 masakan baru matang,
tapi enaknya itu lho, memakan masakan sendiri. Dan malam itulah kami menikmati
buka puasa bersama yang terakhir di tahun ini. Saat Isya dipenuhi gemuruh
takbiran yang terdengar dari seluruh penjuru kampung, memuji-muji Allah.
Saat Lebaran pun tiba (08/08), Shalat Ied digelar di lapangan
Bakipandeyan yang luas sekali. Shalat dilaksanakan terlebih dahulu baru
kemudian ada ceramah, semua mendengarkan ceramah sampai selesai, sehingga
lapangan tetap penuh. Di rumah Mbah, kami melakukan sungkeman kepada keluarga
dan bersilaturahim ke tetangga sekitar rumah.
Hari Lebaran +1 kami berangkat pagi-pagi dari Kampung Baki
ke bandara naik mobil. Dari rumah kami sudah berangkat jam 4 pagi karena
pesawat berangkat jam 06.15 pagi. Tidak cukup waktu untuk sarapan dan mandi,
hanya ganti baju dan makan di perjalanan. Berpamitan kepada keluarga di kampung
terasa berat apalagi ketika sudah kerasan tinggal disana. Sampai Rumah jam 9
pagi, kami sibuk sarapan, mandi, dan bersih-bersih karena akan mendatangi acara
keluarga lagi di Cipete.
Masih sangat banyak cerita dan pengalaman lain yang tidak
dituliskan, karena keterbatasan, cukup sampai sini saja. Pengalaman pulang
kampung ini sangat menyenangkan, bertemu keluarga di kampung, bisa
bersilaturahim, mengobrol dan jalan-jalan bersama. Yang penting dari perjalanan
kami adalah kami telah bersilaturahim dengan keluarga dan saling bermaaf-maafan
untuk membersihkan hati di hari yang suci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar